Save our Children

PhotobucketKurikulum pendidikan seks bagi siswa SD kelas IV dan V, apalagi siswa SMP dan SMU sangat mendesak. Kurikulum pendidikan seks dapat memakai istilah lain agar tidak berkesan menyeramkan.
Bila kurikulum pendidikan seks berjalan sejak dini maka dapat mencegah membengkaknya jumlah penderita AIDS. Kalau pendidikan seks berhasil tidak perlu ide membagi-bagi kondom.

“Percuma saja dilakukan pemberian kondom gratis bila pendidikan seks terlambat, bahkan tidak dimasukkan dalam kurikulum pendidikan,” papar pakar Seksiologi Boyke Dr Boyke Dian Nugraha.
Jumlah penderita AIDS di Indonesia dalam tahun 2000 diperkirakan mencapai 1.5 juta jiwa.
Boyke berbicara pada seminar Problem Remaja Pasca SMU dan Tantangan Memasuki Dunia Kerja yang diselenggarakan AMIK Kartika Yani di Jalan Jend Sudirman 50 Yogya.
Boyke menengarai, pendidikan seks bagi remaja di negeri ini sudah terlambat. Ini terbukti banyaknya pertanyaan “aneh” dari para remaja putri. “Misalnya ada pertanyaan yang dilontarkan remaja putri, mengapa ada perempuan bisa hamil saat mandi di sungai. Padahal kan kehamilan 99 persen terjadi hasil hubungan badan. Sperma yang dikeluarkan laki-laki akan mati dalam waktu satu detik bila tidak ada medianya. Hamil karena mandi di sungai kemungkinannya sangat kecil. Apalagi hamil saat mandi kolam renang yang nota bene banyak kandungan kaporitnya,” kata Boyke.

Penelitian seks
Pemerintah, papar Boyke, hendaknya dapat menerima masukan atau hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa. Meski penelitian masih kurang valid, tetapi dapat memberi masukan yang dapat ditindaklanjuti kebenarannya. Dalam hal ini pemerintah jangan sampai melakukan sanksi bagi mahasiswa yang meneliti.

Dari sebuah penelitian di Jakarta, kata Boyke, ditemukan sebanyak 30 mahasiswa di Jakarta pernah melakukan hubungan seks dengan pacarnya. Sedangkan 25 mahasiswa lainnya dalam berpacaran sudah menjurus ke arah “bahaya”.

Dikatakan lebih lanjut, bahwa hasil penelitian mahasiswa Fisip UI itu mengambil sampel 150 mahasiswa di Jakarta. Sebanyak 20 persen mahasiswa yang mempunyai pacar pernah melakukan hubungan seks dengan pacarnya. Sedang 17 persen dalam berpacaran sudah melakukan ekspansi ke “daerah terlarang”.

Boyke berpendapat, penayangan media massa, baik media cetak maupun elektronik masalah perselingkuhan kalangan selebritis justru berdapampak negatif. Masyarakat akan terpengaruh. “Saat ini banyak remaja yang mendapat pacar pertama langsung main tembak. Selain itu alasan takut ditinggal sang kekasih juga memberi peluang terciptanya perselingkuhan. Masyarakat pedesaan juga mendapat pengaruh yang sama dari penayangan televisi.

Sehingga akibatnya jelas lebih parah lagi. Benteng perselingkuhan kini tidak hanya cukup iman, tapi pendidikan masalah seks sejak dini,” tegas Boyke.

Pendidikan seks dilakukan sejak dini dapat menekan laju angka penderita penyakit kelamin, AIDS dan aborsi yang dilakukan kalangan remaja. Bahkan juga bisa mencegah terjadinya perilaku penyimpangan seks. Materi pendidikan seks tidak perlu ditutup-tutupi, karena akan menjadikan siswa bertambah penasaran dan ingin mencobanya. “Namun perlu penjelasan akibat seks itu sendiri,” katanya.

Perkembangan trend perkawinan orang Jakarta, kata Boyke sudah mengerikan. Pasangan suami-istri yang terikat dalam perkawinan bebas melakukan hubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya. “Indikasi menjalarnya trend tersebut sudah mulai terasa di Yogyakarta. Apalagi Yogya dikenal banyak mahasiswa yang melakukan kumpul kebo,” ujar Boyke.

Boyke menambahkan, sebenarnya orangtua juga peduli dengan pendidikan seks. Ini terbukti dengan banyaknya orangtua yang datang mengikuti seminar masalah seks.
(idionline/NeT)

TIPS MENCEGAH DEMAM ANAK_ANAK

Pasti semua orang tua pernah mengalami anak-anak demam, mungkin malah ada yang sampai sudah pada taraf mengigau.

Demam adalah hal yang paling sering muncul dan sangat dibenci sekaligus ditakuti para orang tua. Dibawah ini aku tuliskan pengalamanku menyiasati si DEMAM

Menurut Dokter dan ahli kesehatan demam adalah akibat adanya kondisi tubuh yang tidak sempurna; jadi demam adalah sebagai tanda atau alarm bahwa didalam tubuh seseorang yang demam ada yang tidak beres, jadi harus di cek.

Contoh umum adalah karena Batuk, Pilek, masuk angin, radang tenggorokan sehingga muncul demam. Diare’ atau bahasa kerennya ‘mencret’ juga berefek demam pada anak-anak, bahkan anak terkilir (kesle’o red.) juga berakibat demam. Yang berat2 adalah Demam berdarah, Malaria, Infeksi dll.

Jadi kalau anak-anak demam jangan hanya dikasih obat penurun panas saja (bersifat sementara) tapi yang lebih penting sumber panasnya itu dari apa 🙂 (kayak dokter spesialis aja) itu harus diobati juga Ini juga kata dokter!
Coba anak panas tinggi tapi dikasih tempra (obat turun panas) saja, pasti setelah beberapa jam panas lagi; Apabila sumber sakitnya yang menyebabkan panas tidak di tumpas ya panasnya tidak akan hilang.

Dari banyak pengalaman punya 2 anak, setelah aku amati yang paling banyak adalah demam karena radang tenggorokan. Jadi setiap kali ke dokter mesti dapatnya ANTIBIOTIK (menghancurkan radang), dan penurun panas. Setelah beberapa kali mengamati dan menganalisa maka sekarang kalau anak mulai demam (sumer-sumer) aku cek tenggorokannya pakai senter. Nah kalau ada merah2 langsung deh aku kasih obat kayak salep (awalnya dari dokter juga) tapi bukan antibiotik namun hanya membunuh bakteri2 penyebab radang.

Hasilnya si anak gak jadi panas, habis sumer2 besuknya hilang samasekali. Ini sudah aku praktekkan beberapa kali. Namun kalau terlambat dan sudah merah sekali (radang sudah bener2 meradang) ya harus kedokter.

Puji Tuhan sejak itu anak-anak jauh dari ANTIBIOTIK yang katanya kalau terlalu sering menggunakan antibiotik juga gak bagus. Kuncinya pas anak mulai sumer langsung cek tenggorokannya.

Nah siapa sih yang gak seneng kalau anak-anak bebas dari demam (apalagi demam tinggi), jadi resep diatas moga2 bisa bermanfaat. Bagi yang ingin tahu nama obat bisa email saya nanti dikasih tau, takut dikira promosi…OK.

Desclimer : hanya berlaku untuk demam karena radang tenggorokan

ARTIKEL TERKAIT TIPS n TRIKS

Topics: Kesehatan, Tips n Trik |

Satu Tanggapan to “Save our Children”

  1. tolong dikasih tau dunk, obat kayak salep (mereknya) untuk membunuh bakteri dan gimana cara make’nya…

Tinggalkan komentar